Pada hari Kamis, 15 Februari 2018, di balai desa Guyangan Kecamatan Trucuk dilaksanakan kegiatan rutin posyandu sekaligus pelaksanaan imunisasi Difteri bagi anak usia diatas 1 tahun – 19 tahun. 

Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama ibu-ibu PKK Desa Guyangan, Bidan Desa (Bu Peny) dengan didampingi pihak BKKBN yaitu Bu Suwati dan Kepala UPTD Bapak Kundori.

Kegiatan yang berlangsung diawali dengan kegiatan menimbang berat badan anak, mengukur tinggi badan, pemberian vitamin A, serta obat cacing, dan pemberian vaksin DIFTERI untuk balita dan siswa SDN Guyangan. Serta tak lupa pemberian gizi untuk balita.



ANGGOTA LINMAS DESA GUYANGAN

Rabu, 07 Februari 2018
Tag :
ANGGOTA LINMAS DESA GUYANGAN

ANGGOTA LINMAS DESA GUYANGAN


 
KEPALA SATUAN TUGAS


P. BUDI

REGU KESIAPSIAGAAN KEWASPADAAN DINI
KOMANDAN REGU

KUSNADI
ANGGOTA

1. NURHADI

2. EDI


3. MUHAJIRIN


4. EDI SAPUTRA


  5. KUNADI


6. MASRUKIN

REGU PENGAMANAN
KOMANDAN REGU

BINTO
ANGGOTA

1. MUNARI


2. ARIF F


3. PRAPTONO


4. ANDIK E


5. MUTAQIN


6. SUKADI
REGU PERTOLONGAN PERTAMA 
PADA KORBAN DAN KEBAKARAN
KOMANDAN REGU

ZAENURI
ANGGOTA

1. AGUS SALAM


2. ROMLI


3. PARMAN


4. ALI


5. MUARIF
REGU PENYELAMATAN DAN EVAKUASI
KOMANDAN REGU

MUH. EDY
ANGGOTA

1. SULI

2. MULYANI


3. IWAN


4. JONO


5. MUHAROM

REGU DAPUR UMUM
KOMANDAN REGU

SUKUR
ANGGOTA

1. MULYONO

2. DUL MASIRAN


3. ARIF R.


4. SUGINANTO


5. HANI

Satuan Perlindungan Masyarakat (LINMAS)
LINMAS
Pengertian Satuan Perlindungan Masyarakat dapat ditemukan pada Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2009 tentang Penugasan Satuan Perlindungan Masyarakat Dalam Penanganan Ketenteraman, Ketertiban, Dan Keamanan Penyelenggaraan Pemilihan Umum pada pasal 1 butir 1 yaitu : Satuan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebut Satuan Linmas adalah warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan. 
Tugas Linmas :
  1. Mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi satuan perlindungan 
  2. Masyarakat serta pengamanan swakarsa 
  3. Menyusun prosedur tetap, petunjuk teknis dan pelaksanaan satuan perlindungan masyarakat serta pengamanan swakarsa 
  4. Mengidentifikasi dan menyusun usulan sarana prasarana satuan perlindungan masyarakat dan pengamanan swakarsa 
  5. Menyusun kebutuhan satuan perlindungan masyarakat yang bertugas di TPS dan teknis pelaksanaan pembekalan pada pemilu 
  6. Menyiapkan satuan perlindungan masyarakat dalam rangka mendukung pengamanan penyelenggaraan pemilu 
  7. Menyiapkan dan melakukan kesiapsiagaan satuan perlindungan masyarakat untuk penugasan, pencarian, pertolongan dan penyelamatan korban bencana 
  8. Mengkoordinasikan dan bekerjasama dengan instansi terkait dalam pengembangan satuan perlindungan masyarakat 
  9. Membuka pos pantau bencana sebagai media informasi satuan perlindungan masyarakat 
  10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang

STRUKTUR ORGANISASI SATUAN PERLINDUNGAN 
MASYARAKAT DESA 



ASAL USUL DESA GUYANGAN

Menurut cerita orang tua yang dituturkan dari mulut kemulut secara turun temurun sebelum desa ini punya nama, maka dimulailah dari tokoh cikal bakal yang mendirikan / babat alas desa ini adalah Mbah Surodilogo. 

Beliau adalah seorang yang mempunyai kemampuan lebih bila dibandingkan dengan laki-laki lainnya dikala itu, dan oleh karena itu Mbah Surodilogo dijadikan orang kepercayaan para pejabat pemerintahan jaman dahalu di Kadipaten Bojanegara (Sekarang Bojonegoro)dan sekaligus merupakan orang kepercayaan untuk menentukan peperangan agar tercapainya kemenangan.

Dan sebagai orang kepercayaan pembesar Kadipaten Bojanegara (Bojonegoro) Mbah Surodilogo juga dipercaya untuk menyimpan semua benda-benda pusaka Kadipaten Bojanegara (Bojonegoro) diantaranya Keris, Tombak, Payung Tunggulyudo dan yang paling menonjol adalah Kuda kesayangan Sang Adipati Yaitu seekor kuda yang semua bulu-bulunya berwarna hitam legam yang oleh Sang Adipati diberi nama Kuda Gagak Ireng.

kuda ini bukan sembarang kuda akan tetapi merupakan seekor kuda yang punya kelebihan dibandingkan kuda-kuda kebanyakan antara lain Kuda Gagak Ireng sangat mengerti apa yang dipikirkan oleh sang Adipati.

Untuk perawatan dan keselamatan Kuda Gagak Ireng, Sang Adipati menyerahkan kepada Mbah Surodilogo, lalu Mbah Suro membawanya kekediamannya beliau yaitu sebuah dusun kecil yang letaknya sangat tersembunyi yang oleh penghuninya disebut Ketangi Lor menurut bahasa jawa Panggonan sisih lor.

Dukuh Ketangi Lor letaknya sangat trsembunyi dan sulit dijangkau dikala itu karena diapit dua aliran sungai yaitu Sungai Sore dan dijaman Belanda diubah namanya jadi Sungai Solo atau penduduk sekarang menyebutnya Bengawan Solo, karena diambil dari sumber mata airnya berasal dari Kota Solo, dan sungai yang satu Bernama Sungai Bening artinya Sungai yang airnya Jernih/bening merupakan batas wilayah Kadipaten Tuban (Kabupaten Tuban).

Setiap pagi, siang dan sore penduduk yang akan mandi Sungai Bening selalu melihat Mbah Suro Dilogo dideket Gagak Ireng memegangi kepalanya atau Keningnya dan kelihatan ada sesuatu yang berat sedang dipikirkan dan salah seorang penduduk yang mau mandi memberanikan diri bertanya
kepada Mbah Suro, 

" Kenapa selalu memegangi kepala atau kening?". 

lalu Mbah Suro menjawab,

" begini Ngger si Mbah pening/ngelu karena kasihan dengan Kuda Gagak Ireng, Pesan dari Sang Adipati saya harus menjaga Gagak Ireng dengan segenap jiwa raga mbah, akan tetapi kuda ini harus  dirawat, dimandikan akan tetapi si Mbah takut kalau ada orang jahat yang meracuni sungai ini dari atas sana sedangkan kebiasaan binatang setiap  dimandikan pasti minum". 

seorang penduduk lalu menjawab,

" oalah Mbah siMbah pun sepuh mboten usah katah pikir, sak niki ben pas pripun tinimbang simbang tangsah memegangi Kening pripun yen kali niki diarani Kali Kening/Sungai Kening, ben pas kaleh kebiasaane Mbah Suro," 

Mbah Suro menjawab,

" o yo apik  mulo besuk yen onok rejane jaman kali iki tak arani Kali Kening. (sampai sekarang masyarakat Guyangan dan sekitar perbatasan dengan Kabupaten Tuban selatan dengan sebutan Sungai Kening.

Karena Mbah Surodilogo masih ragu-ragu untuk memandikan kuda Gagak Ireng di Sungai Kening, maka Mbah Suro teringat dengan temannya sesama yang dulu Mbabat tanah ini yaitu sepasang suami istri, (maaf) sepasang suami istri ini punya bentuk dan ukuran badan (awak)yang aneh bila  dibandingkan dengan orang lain 

"beliau suami istri yang berbadan Kecil dan Pendek kira-kira seumuran bayi usia 3 tahun sampai 5 tahunan "dinamakan Mbah Buyut Kenter artinya kerut/hanyut. saat ini makamnya di pekuburan Desa Guyangan. 

Karena Mbah Buyut Kenter ini punya beberapa kelebihan maka Mbah Suro sangat menghormatinya, maka sore-sore Mbah Suro ke rumah Mbah Buyut Kenter, melihat mbah suro datang Mbah Buyut Kenter mempersilahkan masuk dan duduk.  Lalu Mbah Buyut Kenter berbicara, "Kadingaren si adi Suro dulurku sing wia dadi wong kepercayaane Sang Adipati isih eling karo wong tuwo sing elek
iki," 

lalu Mbah Suro Menjawab,

" Duh Kakang Lan Mbak Yu Buyut aku wong sing kurang dungo nyuwung pangapuro sing akeh kabehe doso-dosoku Kakang lan Mbak Yu Buyut, "Adi Suro ora doso la wong ngaluhur kok akeh doso, wis-wis adi Suro Kakangmu mong gegojekan, wis to Kakang ndang ditakoni Adi Suro ono perlu opo kok njanur gunung teko nang gubuk e dewe iki,"jawab Mbah Buyut Kenter, 

lalu Mbak Yu Buyut menyahut" o yo Adi tekomu mrene iki onok wigati opo,". Mbah Suro Menjawab,"Iyo Kakang pancen aku teko mrene ono perlu banget karo Kakang lan Mbak Yu Buyut,  kakang sak iki aku oleh jejibahan abot saking Sang Adipati Bojanegara (Bojonegoro) yoiku ngramut Kuda Kesayangane Sang Adipati amongko Kakang aku pingin sak ben dino ngedusi Gagak Ireng nang Kali Kening tapi aku yo wedi mengko soko duwur kono kali Kening iku di wenehi racun karo musuh sing ngalap patine Gagak Ireng.

" o alah Adikku Suro sak suwene si Adi seduluran karo kakang sepurane aku durung nate menehi ngerti karo si Adi Suro rahasiane Kali Kening, ngene yo adi Suro Kali Kening iku duwe ke istimewaan Yoiku sok sopo wae rupo kewan lan menungso kanti niat apik krono Gusti sing Moho
Agung adus Kali Kening, bakal pinaringan kalis soko bilai, racun bakal tawar, nang awak bakal tambah sehat kuat sentoso. 

Mulo adikku Surodilogo, kowe ora usah wedi lan sumelang wins nang di Guyang (adusi) nang Kali Kening Kudo Gagak Ireng lan aku ugo bakal urun kanggo pengeling-eling lan ugo dadi pengarep-arepku hasile sak suwene aku, mbakyumu ugo si adi Suro babat alas iki mugo-mugo dusun Ketangi Lor iki soyo suwe soyo akeh wong sing podo teko lan netep karo olah tetanen ugo podo ngramut binatang ternak, wedus, sapi, kebo lan Kudo mesti dadi rame, 
"Mulo adikku Surodilogo yen wes titiwancine aku lan mbak yumu sak durunge ditimbali sowan marang Gusti kang Moho Agung eling-elingo besok deso iki bakal dadi rame sak akehe wong yen mari garap Tegal Sawahe lan barengan karo Binatang Ternake mesti podo Adus/Guyang."
"Mulo sekseni adi Suro dusun iki bakal tak wenehi jeneng GUYANGAN artine Panggonan sing Digawe adus Rame-rame."jawab Mbah Buyut Kenter."
 sekilas cerita asal usul Desa Guyangan, Trucuk, Bojonegoro, Jawa Timur.

Sumber Informasi : Sesepuh Desa Setempat 

 Mohon dicatat bahwa tulisan ini merupakan kisah dari mulut ke mulut ("Legenda"/ bisa juga masuk sebagai "Sage" yang tidak 100 % akurat) sehingga tidak bisa dijadikan acuan karya tulis ilmiah ataupun pemetaan sejarah.

PETA WILAYAH DESA GUYANGAN

Selasa, 06 Februari 2018
Peta Desa Guyangan

Desa Guyangan berbatasan dengan Desa Mori dan Desa Trucuk di sebelah selatan, Desa Sranak di sebelah Timur, Desa Sumberejo-kentong di sebelah barat, dan Kabupaten Tuban di sebelah Utara. 
di sebelah utara Desa Guyangan dilewati oleh aliran Sungai Kening.
berikut di bawah ini, disajikan peta desa Guyangan Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro

KEPALA DESA GUYANGAN

Rabu, 14 Agustus 2013
Darmin, SE
Darmin, SE

NAMA : DARMIN, SE
Tempat, Tanggal Lahir : Bojonegoro, 18 Agustus 1964
No. Telepon : 081359727775
Pendidikan:
  • SDN Sumberejo Kentong
  • SMP N 2 Bojonegoro
  • SMA N 1 Bojonegoro
  • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surabaya

Bapak Darmin,S.E. merupakan Kepala Desa Guyangan yang tengah menjabat untuk masa jabatan 2013-2019. Pria berusia 55 tahun ini merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dan putra dari pasangan Ibu Damirah dan Bapak Salim (Alm.)

Semenjak lulus dari SMA N 1 Bojonegoro, Beliau memulai karir dengan menjadi Pegawai Negeri Sipil di Universitas Airlangga Surabaya dari tahun 1984 dan memulai berbisnis mulai tahun 1984 hingga sekarang. Bisnis yang dijalankan berupa pemborong proyek, pedagang kayu, rotan, meubel yang bisnisnya selalu diluar kota. Hampir seluruh kota di Jawa bahkan di Kalimantan pernah beliau singgahi.

Beliau menikah dengan seorang perempuan bernama Lailani Nurul Sadiyah pada tahun 1985. Mereka kini dikaruniai 1 Putera dan 3 orang putri ( 1 putri telah meninggal). Anak pertama diberi nama Reni Zuhria D. (Alm.),  anak kedua bernama Wahyu Nugroho Lanurkusuma ( 28), anak ketiga Diah Kusumastutie (22), dan anak ke empat bernama  Hana Khoirunnisa (15). 

Setelah dilantik sebagai Kepala Desa Guyangan periode 2013-2019 pada tanggal 14 Agustus 2013, Bapak yang berzodiak Leo ini, mengajukan pensiun dini dari pekerjaan sebelumnya, yaitu sebagai Pegawai Negeri Sipil di Universitas Airlangga Surabaya

Quote:
"Bukan masalah jadi apa, atau jadi pegawai, namun bagaimana caranya  manusia hidup itu harus migunani bermanfaaat untuk sesama." Artinya apapun yg kita perbuat siapapun kita, harus tetap bermanfaat kepada sesama terutama manusia.

Hidup itu singkat, sebisa mungkin jangan menyusahkan orang, sebisa mungkin membahagiakan orang dan sesama.





Guyangan bersatU

KEPALA DESA

LOKASI DESA GUYANGAN

Popular Post

Pages

- Copyright © DESA GUYANGAN -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan- Edited by Jogboy -